BARISAN BILANGAN
DAN DERET
1.1.Barisan Bilangan
a.
Pengertian Barisan
Bilangan
Jika bilangan –bilangan diurutkan dengan aturan tertentu ,maka akan diperoleh
suatu barisan bilangan.Tiap-tiap
bilangan yang terdapat pada barisan bilangan disebut suku dari barisan itu .Jika aturan suatu barisan telah diketahui,
maka suku berikutnya dari barisan tersebut dapat ditentukan
Contoh :
1.
2,
6 , 10, 14,…
Aturan pembentukannya adalah “ ditambah 4”
Dua suku berikunya adalah
18 dan 22.
2.
1, 2,
5, 10,…
Aturan
pembentukannya adalah “ ditambah bilangan ganjil berurutan “
Dua suku berikutnya
adalah 17 dan 26
3.
2, 6,
18, 54, ….
Aturan
pembentukannya adalah “dikalikan 3”
Dua suku berikutnya
adalah 162 dan 486
4.
96, 48,
24, 12, …
Aturan pembebtukannya
adalah “ dibagi 2”
Dua suku berikutnya
adalah 6 dan 3
5.
1, 1,
2, 3, 5, …
Aturan
pembentukannya adalah “ suku berikutnya diperoleh dengan menjumlahkan dua suku
di depannya “. Dua suku berikutnya adalah (3+5)=8 dan (5+8) = 13. Barisan bilangan
1,1,2,3,5,8,,…… disebut barisan Fibonacci
1.2. Suku ke-n suatu barisan bilangan
Jika kita ingin mengetahui suku ke-100 dari suatu
bilangan , tentunya kurang praktis jika kita harus menulis suku satu demi satu
sampai yang ke -100 .Untuk itu pada bahasan
ini akan di pelajari cara menentukan
suku ke berapapun yang selanjutnya disebut dengan suku ke-n sembarang biangan
asli
Suku ke-n dari
suatu barisan bilanan dapat ditulis UnDenga demikian , suku ke-1 dapat ditulis U1dan suku ke -100
di tulis U100.
a. a.
Barisan dengan
Aturan Ditambah Bilangan yang sama
Contoh:
1.
3, 6,
9, 12,….
U1=3 = 3 × 1
U2=6= 3 × 2
U3= 9 = 3 × 3
U4=12 = 3 × 4
Jadi , suku ke-n =Un
3 × n = 3n
2.
4,
8, 12, 16,
…..
U1= 4 = 4 × 1
U2= 8 = 4 × 2
U3= 12 = 4 × 3
U4= 16 = 4 × 4
Jadi ,suku ke-n
= Un= 4 × n = 4n
Dari kedua contoh
tersebut , diperoleh hubungan sebagai berikut .
a.
Jika aturan barisan
ditambah 3, maka rumus suku ke-n memuat 3 × n
b.
Jika aturan barisan
ditambah 4 , maka rumus suku ke-n memuat 4 × n
Jika aturan barisan ditambah b, maka suku ke-n
akan memuat b x n yaitu Un= b × n + . . .
atau Un= b × n - . . .
Contoh:
1.
5, 8,
11, 14, …
Karena aturannya ditambah 3 , maka rumus suku ke-n memuat
, yaitu :
U1= 5 = 3 × 1 + 2 +2 ditentukan sendiri agar
hasilnya sama seperti barisan yang dimaksud
U2=8 = 3 × 2 + 2
Jadi ,
= 3 × n +2
=3n+ 2
Gunakan rumus
diatas untuk mengecek suku ke-4 , maka
Un= 3n+ 2
U4= 3 × 4 + 2
= 14 sesuai dengan suku ke- 4 pada barisan di atas .
b.
b. Barisan degan
aturan di kali atau dipangkatkan
Untuk menentukan suku ke –n pada barisan seperti ini , maka
harus ditentukan hubungan antara masing- masing suku dengan bentuk bilangan
berpangkat.
Contoh :
1.
2, 4,
8, 16, . . .
U1= 2 = 2 pangkat 1
U2= 4 = 2 pangkat 2
U3= 8 = 2 pangkat 3
U4= 16 = 2 pangkat 4
Bilangan pokok selalu 2, dan pangkat sesuai dengan urutan suku, maka :
= 2n
c. c.
Menggunakan Rumus
suku ke-n
Jika rumus suku
ke-n dari suatu barisan bilangan telah diketahui , maka dapat ditentukan
barisan bilangan tersebut dengan menggunakan rumus suku ke-n yag telah di
tentukan .
Contoh :
Tentukan empat suku
pertama dari suatu barisan , jika suku ke-n adalah n(n+1)
Jawab :
Un= n( n+1 )
U1= 1(1+1)
= 1 × 2
= 2
U2= 2 (2+1)
= 2 × 3
= 6
U3= 3(3 +1)
= 3 × 4
= 12
U4= 4 ( 4 + 1)
= 4 × 5
= 20
Jadi, empat suku
pertama adalah 2, 6, 12, 20.
Terima kasih :)
BalasHapusTerima kasih :)
BalasHapus👍. makasih
BalasHapusKalau menentukan rumus dari barisan 2 4 8 10
BalasHapus